Rabu, 04 Maret 2015

ALLAH SWT MENGHUKUMKU

Beberapa tahun lalu...
Hidup terasa begitu berat untuk dijalani...
"ya Allah, kenapa begitu beratnya cobaan kepadaku". aku mengeluh dihadapanNYA setiap selesai sholat.
Rasanya ingin mati saja saat itu. Tapi bagaimana dengan anak-anak yang masih kecil-kecil ini?? siapa yang akan mengurus mereka kalau aku menyerah???
Usaha yang kubangun bertahun-tahun runtuh... Hancuuur... Aku ditinggalkan Karyawanku.
Kepalaku seperti mau pecah.
Sampai timbul sebuah penyakit dikulit kepala, permukaan kulit kepalaku tumbuh seperti sisik ikan, kalau disisir makan rambutpun akan tercabut. aku nyaris botak.
"mbak stress berat." kata dokter kulitku
Aku mengangguk lemah. Memang benar apa yang beliau ucapkan, aku tak mungkin menyangkalnya.
"Relaks mbak..... jangan ditanggung sendiri beban hidup mbak. menangislah kalau memang berat, tak perlu malu atau gengsi." nasehatnya, aku hanya menelan ludah. Getir terasa
Kerasnya hidup membuatku tak bisa menitikkan airmata. Aku perempuan tapi beban yang kutanggung dan kewajiban yang ditimpakan padaku adalah beban laki-laki. Aku menjadi keras. Aku seperti laki-laki. Aku tak bisa menangis. Aku tak bisa cengeng layaknya perempuan.
Wajah 30 tahunku seperti 45 tahun, kusut tak nampak cahaya disana.

Hari-hari kupenuhi dengan keluh kesah dan menyalahkan keadaan.
Bagaimana mungkin Usaha yang kubangun dengan perencanaan yang baik dan pengelolaan yang baik ini jatuh bangkrut begini. Apa salahku ya Allah??? jeritku memprotes Tuhanku yang MAHA AGUNG.
***
Beberapa tahun berjalan, tak nampak tanda-tanda akan bangkitnya usahaku. Aku terseok-seok dalam kegelapan. Pernah suatu ketika tak sepeser uangpun ditangan, padahal anak-anak perlu makan.
Dan kesombonganku lagu-lagi muncul, aku menganggap semua ini adalah cobaan dariNYA. Betapa angkuhnya aku menganggap ini adalah cobaan, betapa percaya dirinya aku menganggap ini adalah wujud kasih sayang Allah SWT. Terlalu Naif.

Hingga suatu hari kesombonganku benar-benar diruntuhkan Allah SWT melalui seorang ustadz yang kudengar ceramahnya di radio.
Aku tersungkur diatas sajadah.
Inilah kali pertama aku menagis sejadi-jadinya.
Aku yang sombong ini, menjatuhkan diri dihadapanNYA.
Aku yang sok Pede... merasa disayang Allah..
Aku yang merasa taat, padahal sholat 5 waktu pun diujung-ujung waktu.
Aku yang merasa baik karena telah berhijab padahal belum menjaga sikap.
Aku yang merasa dermawan karena suka bersedekah, padahal nilainya tak sebanding dengan nikmat yang diberikan padaku
Aku benar-benar ditelanjangi oleh nasehat-nasehat sang Ustadz.
Berputar film dihadapanku, adegan demi adegan yang kulakukan selama ini. Betapa aku lalai terhadap perintah-perintahNYA.
Aku sering mengabaikaNYA, padahal aku sering memaksaNYA untuk melancarkan proyek-proyekku, sering menghiba padaNYA untuk segera mencairkan uang titipanNYA dengan mengakuinya sebagai uang hasil jerih payahku.
Padahal sudah berapa juta kali aku tak segera memenuhi panggilannya disetiap waktu sholat ( 5 kali dalam sehari ).
Aku sombong ya Allah.....
Aku sangat sombong...
Aku merasa semua hasil dari yang kucapai adalah karena upaya kerasku
Aku Merasa bahwa keberhasilanku membangun bisnis ini adalah karena kehebatanku
Aku merasa bahwa ini semua kudapatkan karena kegigihanku dan ketekunankua....
Ya Robb Angkuhnya diri ini.....
Aku yang tak tau diri ini... banyak meminta tapi tak banyak memperbaiki diri
Banyak melakukan perbuatan tak pantas dan tak memperbaiki kualitas ibadah
........................................
TERNYATA AKU TAK SEDANG DIUJI....
Ujian itu diperuntukkan bagi orang yang taat karena ingin dinaikkan levelnya oleh Allah SWT, sementara aku, sibanyak dosa ini lancang sekali telah mengatakan ini ujian Allah.
Ujian itu tidak terasa berat dijalaninya
Ujian itu datang pada hambaNYA yang bersih
Jadi yang kualami ini tidak masuk kategori UJIAN
Benar sekali, aku DIHUKUM....
ya, aku DIHUKUM oleh Allah atas segala dosa yang aku lakukan secara sadar.
Aku dijungkir balikkan karena perbuatanku sendiri
Aku dihempaskan karena kelalaianku sendiri
Memang pantas aku mendapatkannya
Sudah sepatutnya aku dibanting seperti ini

Allah MAHA Rahman Rahim, mengingatkanku sebelum aku masuk liang lahat, sebelum ajal menjemputku.
Allah menyayangiku hingga aku tak larut dalam kubangan dosa terus menerus.
Ya Robb terimakasih atas kesempatan EmasMU, yang masih memberikan waktu untukku kembali padaMU.


Semoga bermanfaat
BE THE BEST PERSON

note: ini adalah pengalaman pribadi mbak Niek

TAUKAH ANDA MENGAPA KITA BEGITU MUDAH STRESS????



Di stasiun pemberhentian akhir, suatu pagi, seorang gadis belia menatap tajam penuh kekesalan kearah saya, saya perkirakan usianya baru dua puluhan. Ya lumayan labil pikir saya. Lumrah batin saya memaafkan. Karena senggolan tak sengaja yang terjadi dipintu keluar kereta ia demikian kesalnya, harusnya lumrah kejadian senggolan diarea public yang disesaki begitu banyak orang. Tapi ya sudahlah, mungkin karena ia muda dan sedang tak enak hati. Opps, ternyata perkiraan saya meleset. Dipintu keluar stasiun saya bertemu keributan kecil antara seorang bapak dengan ibu yang usianya tak lagi  muda. Juga karena sebab sepele yang mustinya tak patut dijadikan sebab keributan, ya, senggolan yang sepertinya tak disengaja oleh salah satu dari mereka.
Kalau kita saksikan berbagai peristiwa yang terjadi disekitar kita, baik dari media social, audio visual atau langsung on the spot, begitu mudahnya orang tersulut emosi, mudah sekali seseorang tersinggung karena hal-hal sepele dan tak penting.  Kemarahan yang disebabkan hal-hal sepele itulah salah satu penyebab STRES yang melanda seseorang.  Sehingga menyebabkan hilangnya  ketenangan dan kenyamanan  dalam hidup. Kalau sudah tak lagi tenang dan nyaman, maka SUKSESpun enggan mendekati kita.
Lalu mengapa kita begitu mudah tersulut emosi??? Tidak tua, tidak juga yang muda, bahkan anak yang masih belia juga  begitu mudah tersulut emosi.
Jawabannya adalah karena ALLAH SWT tidak ada dihati mereka, tidak ada disini (tunjuk dada Anda). Ah, tapi saya tidak pernah meninggalkan sholat 5 waktu kok, bahkan saya juga melaksanakan sholat-sholat sunnah lainnya. Saya sudah pergi haji, saya berangkat UMROH setiap bulan, mana mungkin Allah tak ada dihati.
Bisa jadi Anda rajin beribdah ini itu, melaksanakan sunnah ini itu, tapi itu ssemua Anda lakukan hanya sebagai penggugur kewajiban saja. Ibadah hanya sebagai kegiatan ritual saja. Pantas saja kalau Allah tak hadir dalam hati Anda.
Allah SWT tak hadir dihati karena kita tak mengenalnya dengan baik.
Mau tahu cirri-ciri orang yang mengenal Allah dengan baik??? Nih, beberapa cirri seorang hamba yang mengenal Allah SWT dengan baik:
1.       Tidak Mudah Marah
Sepanjang  hari ini berapa kali Anda marah??? (jawab dengan jujur ya), kita mulai dari bangun tidur, saat menjumpai putra-putri Anda tak juga bangun padahal subuh sudah bergeser semakin siang, atau suami (bagi perempuan) Anda tak segera memanaskan kendaraan padahal Anda sudah  nyaris terlambat berangkat kantor, atau baju dinas Anda belum disetrikakan istri Anda padahal pagi ini harus sampai dikantor lebih pagi.  Dan  sebab-sebab lainnya yang menyulut kemarahan Anda. Tak sedikit  dari kita yang mewarnai paginya dengan kemarahan-kemarahan. Keluar sedikit dari rumah ketemu kendala lagi, marah lagi. Di kantor bertemu rekan kerja yang mengesalkan, marah lagi.
Orang yang sering marah adalah ciri orang yang tak mengenal Tuhannya. Anda menjadi tak mudah menerima kesalahan orang lain.
Salah satu sifat Allah SWT adalah  Rahman dan Rahim (kasih dan sayang), maka orang yang mengenal Allah SWT adalah yang hatinya dipenuhi kasih dan sayang, yang tidak mudah marah karena sebab- sebab sepele.
2.       Tidak mudah Bersedih
Disatu kelas sseminar, saya menjumpai seorang gadis, usianya baru menjelang 28 tahun. Saya menatapnya tajam saat ia bertanya. Wajah cantiknya tertutup awan hitam kelam. Beliau jadi Nampak 15 tahun lebih dewasa dari usia sebenarnya. “setelah seminar ini selesai temui saya ya, saya akan menerapi mbak.” Kata saya demi melihat beban hidup yang memudarkan cahaya diwajahnya. Benar saja, saat sessi khusus itu sayamemperoleh jawaban dari kecurigaan saya. Sebab dari  kesedihannya yang berkepanjangan.  
Bahkan cahaya Allah enggan bersinar diwajah seseorang kalau kita terus menerus bersedih. RAHASIA SEORANG YANG MENGENAL ALLAH adalah yang selalu mengatakan:
“jangan takut dan jangan sedih, sesungguhnya Allah bersama kita.”
Apa yang disedihkan padahal Allah telah menjamin hidup kita. Bagi orang yang hatinya dipenuhi dengan Allah SWT maka tak ada alasan untuk bersedih, kecuali sedih karena lalai terhadap perintah Allah. 

3.       Tidak mudah berkeluh Kesah
“aduh bayaran anak naik lagi….” Keluh seorang ibu disebuah forum pengajian kepada rekannya.
“ibu mending Cuma bayaran anak yang naik, aku parah lagi, suamiku baru aja kena PHK. Pusing jadinya.
Atau di status dijejaring social saya mendapati status:
“Tuhaaan.. berat nian hidupku, gaji pas-pasan, kebutuhan hidup gila-gilaan.”
Mengeluh tak akan menyelesaikan masalah, bahkan makin menjauhkan Allah dari hati kita. Kalau Allah sudah menjauh, bagaimana kebahagiaan akan mendekat???
Latihan ringan ini semoga bisa membantu Anda mengurangi keluh kesah:
Tetapkan sepuluh menit kedepan, mendelet (menghapus)  kata-kata dengan unsur keluh kesah dalam percakapan kita, seperti: aduuuuh, yaaaah, 
Jika anda berhasil melewatinya dalam sepuluh menit pertama itu, lanjutkanlah dengan 10 menit berikutnya, lanjutkan lagi dan lagi sampai Anda merasakan berkurangnya keluhan dari hari ke hari.

4.       Tak mudah menyalahkan keadaan
“Dolar naik lagiiiii… coba aku ga milih presiden yang ini,”
“hujan lagi.. hujan lagi, sepi deh jualannya.”
“gara-gara dia bisnisku hancur….”
“gara-gara suami/istri nih, urusan jadi kacau..”
Dan banyak lagi versi menyalahkan yang sering terlontar dari si tukang menyalahkan keadaan. Dimatanya penyebab kesialannya, ketidak beruntungannya adalah faktor diluar dirinya.
Jadi, kalau kita masih sering menyalahkan orang diluar diri kita, atau keadaan diluar kita maka itu artinya kita belum mengenal Allah SWT, yang memberikan beban kepada hambaNYA sesuai dengan kemapuan hambaNYA tersebut.
Buang keluh kesah dan segera sambut kehadiran ALLAH SWT dihati Anda.


Semoga bermanfaat
BE THE BEST PERSON

Senin, 02 Maret 2015

DOA PENYEJUK HATI

Sudah berapa lama kita tak menyengaja berdoa dihadapan Allah SWT dengan Doa yang panjang???
Sudah berapa lama kita tak meminta dengan sungguh-sungguh pada Allah SWT???
Sudah berapa lama kita menguntai DOA sekenanya???
Disadari atau tidak kita sering hanya "perlu" berdoa dikala kondisi sedang terjepit, atau saat kesedihan melanda atau saat tak menemukan jalan keluar dari suatu masalah.
Kita hanya datang pada Allah SWT saat membawa beban. Kita jarang berbincang denganNYA saat senang.
Kita sering terburu-buru meninggalkan sajadah usai sholat.

Sahabat The Best... bagaimanakah akan tumbuh ketenangan jika hanya saat butuh kita berdoa.
Saya Merangkai Doa ini untuk diri saya sendiri, Anda bisa merangkai DOA apapun sesuai kebutuhan Anda karena ALLAH SWT MAHA Rahman dan Rahim dan selalu mendengar DOA HambaNYA apapun bahasa yang digunakannya.
Anda juga boleh menggunakan DOA yang saya rangkai ini, jika Anda tak sempat merangkainya sendiri.

"Ya Allah aku mencintai diriku karenaMU.....
Ya Allah aku mencintai suami/istriku karenaMU....
Ya Allah aku mencintai putra-pitriku karenaMU....
Ya Allah aku mencintai orang tuaku karenaMU....
ya Allah aku mencintai saudaraku, sahabat-sahabatku juga karenaMU...
Begitupun aku mencintai hartaku karenaMU.....
Robb.... Izinkan aku memuliakan mereka semua sebelum nyawa ini terlepas dari raganya....
Aku adalah sebaik-baik makhluk ciptaanMU, KAU karuniakan kebaikan-kebaikan pada diriku, KAU indahkan fisikku, KAU tinggikan kedudukanku dari makhlukMU lainnya.
Aku malu ya Allah manakala aku menggugat pemberianMU...
Aku malu manakala aku ingkar terhadap nikmat-nikmat yang KAU berikan padaku.....
Kedua tangan ini ya Allah.... adalah karunia yang hebat darimu, tapi sering kuabaikan...
Kedua mata ini ya Allah... adalah nikmat yang sering tak kujaga...
Kepala beserta isinya adalah modal yang tak dapat dihitung dengan angka nominal, tapi aku sering meremehkannya.........
Maafkan aku ya Allah, aku masih saja mengeluh atas kesempurnaan ini.....
Ya Allah aku pasrahkan ssegala yang terjadi padaku hanya KEPADAMU...
Aku ridho dengan ketetapanMU, berikan kekuatanMU agar aku mampu menjalaninya....
ya Allah... hari ini adalah hari ini, berikan kemampuan untuk menikmatinya, jangan biarkan aku larut pada masa lalu dan menakuti masa depan....
Robb... sirami hatiku ini agar sselalu ssejuk ditengan gersangnya dunia...
Sinari dengan CahayaMU yang Agung, agar aku memiliki cahaya digelapnya belantara dunia.
Robb..... teguhkan hatiku atas jalanMU
Robb... jangan tinggalkan aku
Aamiiiiiin... ya Allah kabulkanlah permohonanku"


Semoga Bermanfaat
BE THE BEST PERSON