Selasa, 25 Februari 2014

CARA MENAJAMKAN INGATAN, AGAR HIDUP JADI TERTATA DAN BAHAGIA


“Kamu taruh dimana?”
“Lupa.”
“coba ingat-ingat.”
“lupa ya lupa…..”
Gubrag ####*****####
***
Lupa memang bisa jadi sesuatu yang menjengkelkan, apalagi jika kita memerlukan sesuatu segera dan kita lupa meletakkannya dimana. Belum lagi kalau kita lupa pada teman sekolah kita yang sama-sama datang pada acara reunian. Duh malu rasanya. Lebih-lebih malu lagi kalau kita lupa nama guru sekolah kita, padahal beliau dengan fasihnya menyebut nama kita. Duuuuuuh.

Selasa, 18 Februari 2014

BAGAIMANA MENEMUKAN KEBAHAGIAAN KURANG DARI 3 MENIT?

SUSAH! 
Begitulah menurut sebagian orang, ketika diajak untuk menemukan KEBAHAGIAAN. 
Kalau saya sudah banyak uang baru BAHAGIA, begitu komentarnya kemudian. Beberapa waktu lalu saya mendapat kiriman pesan singkat dari pendengar saya pada program acara rabu pagi di SINDO TRIJAYA,"bahagia itu memang mudah diucapkan mbak, tapi susah dipraktekkan."

"Mana mungkin saya bahagia sementara kesulitan demi kesulitan sepertinya sulit pergi dari hidup saya?"
Bagi Anda yang merasa kesulitan dalam menemukan kebahagiaan ditengah-tengah cobaan, bagi Anda yang tak mudah menemukan kebahagiaan ditengah derita yang sedang Anda rasakan saat ini, beberapa tips sederhana yang akan mengantarkan Anda pada KEBAHAGIAAN akan saya share untuk Anda. Psssssttttt, hanya khusus untuk Anda saja. 

Namun sebelum Anda membaca tips-tips tersebut, saya ingatkan bahwa tips-tips ini tidak akan menghasilkan apa-apa tanpa partisipasi Anda. Tak akan terjadi keajaiban apapun jika ANda tidak bergerak, tidak melakukan apa-apa. Jika tak ada niatan Anda untuk mempraktekkannya, berhenti membaca dan tutuplah halaman web ini. 

Jumat, 14 Februari 2014

BAGAIMANA KITA MENYIKAPI BENCANA????

Kita dikejutkan lagi oleh ERUPSI gunung, kali ini gunung KELUD di jawa Timur setelah sebelumnya gunung sinabung di Sumatera Utara. Bencana agaknya sedang begitu akrab dengan negri kita tercinta. Betapa tidak belum lagi usai bencana banjir yang menerjang sebagian besar wilayah Negri, bencana-bencana lain timbul silih berganti. "Saya sudah bosan dipengungsian mbak." keluh seorang ibu "kami ingin kembali segera." begitu sahut yang lainnya beberapa waktu lalu dipengungsian korban banjir. Mengalami sebuah bencana, tentu bukan cita-cita kita semua. Kita menginginkan hidup yang selalu indah, mulus, tapi pada kenyataannya kita tak mampu menolak bencana jika sudah diskenariokan Allah SWT. Lalu apakah kita harus meratapi nasib manakala bencana datang menghampiri kita? Kita banyak menyaksikan bermacam-macam sikap orang dalam menyikapi bencana, ada yang meratapi terus menerus hingga kemudian pikirannya terganggu, ada yang menyalahkan orang lain/penguasa dan pihak-pihak lain diluar dirinya hingga akhirnya membuat ia tak mampu berpikir jernih, ada yang enjoy saja, bahkan ada yang senang karena akan banyak bantuan mengalir. Macam memang reaksi orang dalam mensikapi bencana, lalu sebaiknya apa yang harus kita lakukan???