Jumat, 14 Februari 2014

BAGAIMANA KITA MENYIKAPI BENCANA????

Kita dikejutkan lagi oleh ERUPSI gunung, kali ini gunung KELUD di jawa Timur setelah sebelumnya gunung sinabung di Sumatera Utara. Bencana agaknya sedang begitu akrab dengan negri kita tercinta. Betapa tidak belum lagi usai bencana banjir yang menerjang sebagian besar wilayah Negri, bencana-bencana lain timbul silih berganti. "Saya sudah bosan dipengungsian mbak." keluh seorang ibu "kami ingin kembali segera." begitu sahut yang lainnya beberapa waktu lalu dipengungsian korban banjir. Mengalami sebuah bencana, tentu bukan cita-cita kita semua. Kita menginginkan hidup yang selalu indah, mulus, tapi pada kenyataannya kita tak mampu menolak bencana jika sudah diskenariokan Allah SWT. Lalu apakah kita harus meratapi nasib manakala bencana datang menghampiri kita? Kita banyak menyaksikan bermacam-macam sikap orang dalam menyikapi bencana, ada yang meratapi terus menerus hingga kemudian pikirannya terganggu, ada yang menyalahkan orang lain/penguasa dan pihak-pihak lain diluar dirinya hingga akhirnya membuat ia tak mampu berpikir jernih, ada yang enjoy saja, bahkan ada yang senang karena akan banyak bantuan mengalir. Macam memang reaksi orang dalam mensikapi bencana, lalu sebaiknya apa yang harus kita lakukan??? 


 1. SEGERA BERTAUBAT 
Tidak menutup kemungkinan bahwa terjadinya bencana adalah karena ulah kita (manusia) yang mulai melanggar aturan-aturan yang ditetapkan oleh Allah SWT dalam kitab suciNYA Al-Qur'an. "Lho saya ga pernah kok melakukan perbuatan yang merugikan orang lain." begitu mungkin alasan bagi yang merasa dirinya benar. Saya sarankan berhenti membantah, lakukan saja taubatannasuha (taubat yang sungguh-sungguh), sekalipun Anda merasa tidak pernah melakukan dosa, karena rasanya mustahil kita tidak pernah melakukan dosa, manusaia yang bebas dari dosa hanya Rosululloh SAW saja. Mintalah pertolongan Allah dan mintalah agar Allah membuka mata hati kita untuk bisa membaca hikmah dari bencana yang sedang kita alami.

 2. SEGERA BANGKIT
Pada awal terjadinya bencana, akan banyak pihak-pihak yang memperhatikan korban bencana. Apalagi saat-saat menjelang pemilu seperti sekarang ini, setiap caleg berlomba-lomba mendapatkan moment paling awal dalam tanggap bencana. Namun ketika para pengungsi sudah mulai memasuki waktu yang lama dalam pengungsian, maka akan mulai dirasakan penurunan perhatian dari berbagai pihak. Maka diperlukan kekuatan untuk bangkit segera dari keterpurukan dan kreatifitas untuk melihat peluang. Seperti yang telah dilakukan oleh korban erupsi sinabung di Sumatera Utara. Betapa mereka tidak bisa hanya mengharapkan bantuan dari pihak lain setelah selama berbulan-bulan berada dalam pengungsian, kebutuhan mereka bukan hanya makanan, minuman, pakaian atau obat-obatan, ada kebutuhan lain yang juga harus diutamakan, yaitu biaya bagi anak-anak mereka yang sekolah maupun kuliah jauh dari orangtuanya, yang tetap menantikan kiriman walaupun sudah tahu bahwa itu sebuah kemustahilan. 
Kita patut mengacungkan ibu jari kita pada para ibu korban erupsi sinabung yang mengisi waktu luangnya dengan mengikuti pelatihan membuat kue nanas yang diajarkan para relawan. Kemudian mereka bahu-membahu memproduksinya, dinamainya kue nastar sinabung. Bahkan mentri BUMN dalam kesempatan kunjungannya memborong hasil karya mereka. Begitu juga kaum bapak yang tak mau kalah menyibukkan diri dengan kegiatan belajar mengolah biji kopi.

3. SALING MEMBANTU
Kebangkitan semangat saudara-saudara kita yang tertimpa musibah tidak bisa begitu saja timbul, diperlukan bantuan dari berbagai pihak untuk menulut semangat mereka untuk bangkit. Apa yang bisa kita lakukan??? Lakukanlah sesuatu untuk bisa membantu mereka, sekalipun kecil dan tampaknya remeh. Sesuatu yang kecil akan menjadi besar jika dilakukan bersama-sama. Ayo bahu membahu membantu saudara-saudara kita.

Saya dan komunitas perempuan yang saya dirikan mengajak Anda untuk bersama-sama dengan kami berkontribusi kepada saudara-saudara kita sesama anak bangsa.

Donasi kami kumpulkan untuk disalurkan terutama bagi kaum perempuan dan anak-anak, berupa kebutuhan vital perepuan dan anak-anak dan lainnya.
Jika Anda ingin bergerak bersama kami, silahkan menghubungi 
Muthmainah: 087878187699 atau jika mau langsung mendonasikan bantuan ANda bisa ditransfer ke rekening atas nama Muthmainah, BCA no rek:4661271277, pada nominal akhir tambahkan angka 1, contoh Rp 50.001, untuk memudahkan identifikasi donasi.

Semoga bermanfaat
BE THE BEST PERSON


0 comments: