Jumat, 18 Oktober 2013

SYUKUR ATAU TERPURUK?




“Dua puluh lima tahun lalu, saya terkejut dengan informasi yang disampaikan dokter, payudara sebelah kanan saya harus diangkat, TIDAK BISA DITAWAR. STADIUM  3 B.” Bu Dinda memulai kisahnya, saya memperhatikannya dengan takjub. Diusianya yang sudah mulai senja, memasuki kepala 6, BELIAU masih sangat segar seperti masih 40-an tahun.

                Pertanyaan pertama yang sempat terlontar dari bu Dinda adalah, MENGAPA SAYA ya ALLAH? Gaya hidup saya sangat sehat……..saya berolahraga rutin…………..saya rajin kontrol ke dokter……saya juga menjaga makanan saya. Begitulah protesnya pertama kali. Beberapa hari airmatanya seperti tak pernah kering, dalam doa ia menangis, dalam sujud juga tumpah airmatanya, bahkan dimeja makanpun sering  tak bisa mengendalikan airmatanya yang mengalir, sepertinya airmata itu tak lagi punya kendali untuk berhenti. Untuk wanita yang belum menikah, kabar itu seperti petir disiang bolong. Nyaris depresi memikirkan akan kehilangan salah satu simbol kebanggaan wanita.

                Alhamdulillah bu Dinda berhasil keluar dari peliknya pengalaman mengendalikan perasaan negatifnya. Hingga kemudian ia kehilangan sebelah payudaranya dan menjalani serangkaian proses penyembuhan yang tidak hanya menguras keuangan, melainkan juga menguras mentalnya.  Bukan hal mudah keluar dari kondisi depresi karena menderita kanker. Telah banyak wanita yang memilih depresi berkepanjangan, juga tidak sedikit yang memilih mengakhiri hidupnya daripada harus menerima penyakit itu.

                Sekali lagi saya salut dan dengan senang hati membungkukkan badan saya untuk penghormatan pada ketegaran dan kekuatan mentalnya. Betapa tidak 15 tahun setelah pengangkatan sebelah payudaranya, beliau kembali dikejutkan oleh kabar luar biasa lainnya. KANKER LEHER RAHIM. Dan pengangkatan rahim juga harus dilakukan. Tak cukup sampai disitu Allah SWT menguji ketegarannya, karena setahun kemudian payudara sebelahnyapun mengalami nasib yang sama.
Saya menarik nafas, rasanya sesak di dada mendengar kisah beliau. Hhhhffffff.
***

                Apakah reaksi anda bila mengalami kejadian seperti kasus bu Dinda?
Paling mudah adalah bereaksi negatif, seperti yang sering kita lihat dan dengar disekitar kita. Menggugat keadilan Tuhan, menyalahkan orang tua yang tidak memberikan informasi yang baik pada anda, menyalahkan dokter atau rumah sakit, mengurung diri dan kemudian depresi. Tidak hanya pada kasus penyakit-penyakit berat, bahkan sakit ringan pun bisa membuat kita melakukan tindakan-tindakan negatif.  Juga ketika berbagai peristiwa yang tak kita inginkan terjadi; kehilangan orang yang kita sayangi misalnya, atau baru mengalami perceraian yang menyakitkan, atau bahkan tertipu oleh rekan bisnis kita dan peristiwa-peristiwa lainnya yang menguras emosi kita. Pilihan reaksi yang paling mudah adalah reaksi-reaksi negatif.

Allah SWT  akan senantiasa menurunkan berbagai masalah (UJIAN) bagi kita hambaNYA, sebagai tanda kasih sayangNYA pada hambaNYA. Dan kebebasan untuk memilih SIKAP diserahkan sepenuhnya pada kita hambaNYA. Anda mau memilih reaksi NEGATIF atau memutuskan bereaksi POSITIF adalah hak Anda, dan setiap PILIHAN keputusan ada konsekuensinya masing-masing. Maka pilihlah reaksi yang akan membangun diri Anda menjadi lebih mulia, lebih berdaya dan lebih bertaqwa.  Walaupun akan terasa berat dan berdarah-darah, namun akan indah pada akhirnya.
                Mari kita berlatih untuk bereaksi positif yang mendamaikan. Saya mengajak anda untuk mengerjakan sebuah PROYEK PRIBADI selama 27 hari berturut-turut, anda bisa sharingkan hasilnya pada saya melalui facebook: Nikmah Nursyam, juga twitter @nikmahnursyam (dengan menyertakan  hastag #H4S) atau dengarkan program sindo radio setiap rabu pagi 04.30-05.30 WIB.

PROYEK PRIBADI, saya menyebutnya GRATITUDE PROJECT ( PROYEK SYUKUR )

                Siapkan buku tulis khusus, boleh buku agenda atau buku notes, luangkan waktu 10-15 menit setiap harinya untuk menuliskan 3 hal baru yang Anda syukuri hari itu, sekecil apapun nikmat yang anda dapatkan, misalkan bisa meneguk segelas air segar, bisa anda tulis dalam buku anda. Tulis setiap hari, dan anda akan merasakan manfaatnya.

 Semoga bermanfaat

BE THE BEST PERSON

Jika artikel ini menurut Anda bermanfaat, mohon berkenan membagikannya pada sahabat atau kerabat Anda melalui jejaring sosial berikut

0 comments: