Selasa, 22 April 2008

pengamen tanpa kaki

saya bertemu dengannya di dalam kereta Api Listrik Serpong-Tanah Abang (belakangan saya lebih sering pergi ketanah abang dengan kereta api, selain tidak musti capek nyetir, karena dikereta banyak hal yang bisa dilihat dan diambil hikmahnya untuk meniti hidup yang penuh warna ini)

saat terkantuk-kantuk sambil menikmati alunan lagu lembut dari Ipod, tiba-tiba saya dikejutkan oleh suara merdu yang melantunkan sebuah lagu berirama dangdut.

kontan saya terbangun dari kantuk, dan terbelalak mata saya karena tepat didepan saya berdiri seorang lelaki tanpa kaki sedang bernyanyi.....

hmmm merdu nian suaranya...
tampak jelas penghayatan pada raut wajahnya, saat melantunkan lagu tersebut......

saya tidak kenal dengan lagu yang dilantunkannya, tapi yang jelas saya amat menikmati kemerduan suaranya......

oh.....saya berpikir.............bapak ini pasti mencari nafkah tidak hanya untuk dirinya sendiri,

saya mulai membayangkan........ada berapa kepala ya, yang ia tanggung hidupnya dari mengamen?

kaki bapak ini hanya sebatas pangkal paha, untuk berjalan dia gunakan bantuan dua tangannya, yang dialas sendal jepit sederhana.

yah kalau banyak pencari nafkah di dalam kereta yang berpura-pura cacat, dan kita enggan untuk berbagi walau sekedar 1000 rupiah, maka saya rasa anda tak akan tega untuk tidak mengulurkan tangan anda pada bapak ini. yah walaupun cuma 1000 rupiah. kalau kita ikhlas ALLAH pasti membalas dengan balasan yang paling baik untuk kita


YUK KITA BERBAGI..........!SEBERAPAPUN ITU!

mbak Niek

1 comments:

Halo mbak Nikmah,
Nama saya Nyoman, saya tertarik dengan blog anda yg menuliskan tentang pengamen cacat di sebuah kereta kistrik jurusan Tn.Abang-serpong.

Saya tertarik dengan pengamen tersebut dan bermaksud untuk memberikan lapangan pekerjaan buat beliau, klo mbak gak keberatan bisakah saya mendapatkan info lebih lanjut mengenai beliau.

Terima kasih sebelumnya


Nyoman