Senin, 08 Oktober 2012

INSPIRASI-DIMANA CINTA



Dengan terengah-engah setelah lari tunggang langgang, aku bopong gadis kecil 9 tahunan itu dari halaman sebuah sekolah. Kuserahkan pada bu guru yang berkomentar ringan,
“jatuh ya…..”
komentar yang tak kuharapkan.
“Tenang  ya, kamu akan baik-baik aja sayang.” Ucapku menenangkannya, sambil memeriksa kalau-kalau ada luka dibagian tubuhnya.
Sedih. Bukan semata-mata karena jatuhnya anak ini
Masygul.Bukan juga karena harus tertunda kepergianku sebentar untuk membopong gadis itu.
                Sedih campur kesal campur marah melihat reaksi para ibu yang sedang asik duduk-duduk sambil ngobrol  dan hanya berteriak. “kasian!”

***

                Bermula dari kejadian dipagi yang indah ini,  saat aku menyiapkan kendaraan untuk pergi ke rumah sakit dalam rangka general check up. Seperti biasa, karena persis didepan rumah ada sebuah yayasan pendidikan maka setiap pagi ramai pengantar siswa-siswi yang bersekolah disana. Sebagiannya langsung pergi meninggalkan putra-putri mereka, dan banyak pula yang tetap tinggal, terutama orangtua murid kelas 1 dan 2. Dan sebagian besarnya adalah para ibu.   
                Suasana senin yang meriah, siswa-siswi berlarian untuk melaksanakan upacara bendera. Para guru sibuk menenangkan dan mengatur  siswa-siswinya.
Aku senang mengamati kesibukan disekolah itu disetiap pagi, selalu ada yang bisa dipelajari, selalu ada yang bisa dijadikan bahan untuk perbaikan diri.
Pandanganku terpaku pada gadis kecil yang kesulitan berjalan, kakinya timpang. Dan tiba-tiba saja terjadi hal yang mengejutkan para orangtua siswa yang sedang duduk-duduk sambil ngobrol tak jauh dari para siswa yang hendak menlaksanakan upacara. Gadis kecil itu jatuh. Sontak terdengar teriakan “aduh” beberapa ibu dan kini semua mata kaum ibu memandang iba padanya, tanpa ada yang tergerak untuk datang menolongnya, jarak mereka hanya 1-2 meter saja.

Aku reflek berlari meninggalkan kendaraanku yang sedang kusiapkan di  dpn halaman rumah, membopong gadis kecil yang kesakitan dan mulai menitikkan airmata. Diiringi tatapan para ibu, entah apa yang ada dalam pikiran mereka. Aku berlari dari luar gerbang sekolah, melewati deretan ibu-ibu, sayup aku dengar,” kasian tuh anak, udah jalannya susah eh jatuh lagi…”
Oh ya Allah ya Tuhanku,   Memang Hanya sedikit luka ditubuhnya, tapi luka bathinnya jauh lebih besar aku rasa.
***
                Belakangan sepertinya kita kesulitan menemukan pribadi-pribadi yang memiliki empati yang tinggi. Yang tidak menghitung untung rugi ketika harus bertindak untuk orang lain, yang tidak memilah-milah ketika melakukan pertolongan. Yang tidak perlu berpikir lama ketika hendak menolong. Menolong tidak hanya karena satu suku, menolong bukan karena dari golongannya, menolong bukan sebab pernah ditolong olehnya. Menolong karena panggilan hati. 

Mungkinkah? Bisakah?
BISA dan HARUS BISA!!

Yuk kita memulainya dari diri kita sendiri, mengubah perilaku kita saat dirumah maupun saat berada diarea publik. Menumbuhkan rasa cinta pada diri dan sesama kita, dengan hal-hal ringan seperti:
  1. Mendoakan orang lain, untuk kebaikan mereka dan keluarga mereka  tanpa mereka ketahui
  2. Mengunjungi orang-orang yang jauuuh kurang beruntung dibandingkan kita, secara fisik maupun secara materi.
  3. Mendengarkan keluhan orang-orang yang sedang ditimpa musibah tanpa menyelanya, lalu berusaha memberikan solusi.
  4. Minta dimampukan oleh Allah SWT, agar dapat memberikan manfaat pada sesama.



semoga Bermanfaat

Salam THE BEST

mbak Niek

* jika artikel ini bermanfaat, silahkan di share, dengan menyebutkan sumbernya.





0 comments: