“Mbak
Nieeeeek……” teriaknya histeris
Apakah yang Anda bayangkan dari
teriakan histeris tersebut. Mungkin Anda akan menebak, seseorang itu lama tak
berjumpa dengan saya. Atau bisa jadi Anda menebak seorang yang kagum pada saya
dan baru kali itu bertemu. Atau teriakan marah seseorang terhadap saya. Wah
banyak versi yang akan keluar dari Anda pembaca ketika sebuah teriakan histeria
ditujukan pada saya.
***
Seperti
biasa setiap sore, jika saya ada dirumah tidak sedang ada jadwal keluar, saya
dapat menikmati segelas jamu dari mbak jamu gendong yang setia. Sudah lebih
dari 4 tahun saya berlangganan jamu dengannya. Wanita paruh baya, kurang lebih
usianya 46 tahun dengan kebaya dan bakul yang digendongnya dipinggang belakang.
Setiap hari pagi dan sore menyusuri jalan-jalan desa, berkilo-kilo meter untuk mengumpulkan receh
demi receh dari pelanggannya. Gurat lelah terlihat diwajah polosnya, tapi tak
terucap keluh kesah dari lisannya. Saya Salut. Teriakannya yang khas saat
memasuki halaman rumah saya, membuat saya dan segenap anggota keluarga berlomba
adu cepat mencapai pintu untuk mendapatkan gelas pertama jamunya.
Seperti
sore-sore lainnya, Sore inipun beliau berteriak khas,”mbak Nieeeek,
jamuuuuuu……”. Juga seperti sore-sore lainnya, kami berlari dengan gembira untuk
berebut mendapatkan pelayanan pertamanya.
“mbak, kenapa jamunya kok masih
seribu aja tho harganya?” saya mulai membuka percakapan
“Ah, mbak Niek… seribu aja masih
ada yang nawar.” Sahutnya, jawabannya membuat saya melotot.
“mbak, dimana-mana segelas jamu
udah dua ribu sampai tiga ribu lho,” ucap saya,”kalau masih seribu kapan bisa
beli keretanya mbak.” Kelakar saya yang ditimpali dengan tawa renyahnya.
“mbak, mau saya bayar berapa?”
tanya saya
“mbak Niek ada-ada aja, ya
seperti biasa mbak seribu segelasnya.”
“bener nih Cuma mau dibayar
seribu pergelas?” saya menggodanya, mbak jamu semakin keliahatan bingung.
“mbak, mulai hari ini khusus
untuk saya sekeluarga segelas jamu saya bayar tiga ribu ya.” Ujar saya.
Sahabat Pembaca yang The Best,
Anda sudah bisa menebak kan reaksi beliau. Ya, betul tebakan Anda. Beliau
berteriak histeris sambil memegang erat lengan saya. “Mbak Nieeeeek….
Maturnuwun.” Airmata haru keluar dari bola mata lelahnya. Airmata bahagia. Anda
bisa merasakannya bukan sahabat pembaca?
***
Jika
selisih uang dua ribu rupiah saja mampu membuat hati mbak jamu berbunga-bunga,
sampai mengeluarkan airmata haru, bagaimanakah dengan yang lebih besar dari
itu?
Tidak semua orang seberuntung
kita dalam kehidupannya, tengoklah disekitar Anda, masih berapa banyak
orang-orang kurang beruntung, yang mengais rizki dengan sangat keras untuk
hasil yang kurang pantas?
Kita
bisa menghibur mereka, membuat mereka tersenyum dengan sedikit kebaikan kita.
Mungkin sesuatu yang menurut kita sepele bisa jadi istimewa dimata mereka.
Maka Sahabat Pembaca yang THE
BEST, buatlah sebanyak-banyaknya orang “kecil” tersenyum, karena senyum mereka akan mengobati kegalauan Anda, senyum meraka akan
membuka pintu rizki yang lebih luas bagi Anda, senyum mereka akan merekahkan
kebahagiaan Anda. Semoga Allah SWT juga berkenan menuntun Anda menuju cahaya
yang terang benderang dari kegelapan problematika hidup Anda dengan tiket
senyum mereka.
Semoga Bermanfaat
SALAM THE BEST
0 comments:
Posting Komentar