Disuatu pagi yang sejuk, sebuah
pesan singkat yang tidak singkat masuk ke ponsel saya.
“mbak Niek, akhir-akhir ini saya merasa tidak bergairah menghadapi
hidup. Sepertinya Tuhan belum mau berpihak pada saya. Nasib baik masih enggan
menghampiri saya mbak. Sepuluh tahun saya merintis usaha, tapi sampai tahun
kesepuluh belum ada perubahan berarti dalam usaha saya, jalan ditempat.
Sementara teman-teman saya sudah jauh melesat. Apa yang harus saya lakukan
mbak?”
Dikesempatan
lain sebuah email dari salah satu pendengar saya di radio saya terima,
“Hidupku kacau banget mbak, hari-hari orangtuaku mendesakku untuk
menikah. Aku perempuan mbak, usiaku memasuki usia yang lumayan matang (46
tahun). Belum lagi cemoohan teman-teman kantor yang bilang, aku gak laku lah…
aku kena kutuk lah…aku dipagari lah, pokoknya gak enak sekali mbak. Itu baru
satu masalahku mbak, belum yang lainnya. Kadang aku benci dengan hidupku ini.
Apa yang bisa aku lakukan mbak. Mohon advicenya.”
Pembaca
The Best, mungkin Anda pernah merasakan seperti dua pengalaman diatas atau
mirip-mirip? Atau anda pernah bertemu dengan rekan atau saudara atau kenalan
Anda yang sedang mengalami hal tersebut? Setiap orang pasti mendambakan
kehidupan yang mulus, lurus tanpa halangan dan rintangan, Segala sesuatu
berjalan sesuai rencana dan cita-cita kita. Mungkinkah? Owwh, sepertinya tidak
mungkin itu terjadi. Allah SWT akan menguji kita dengan kejadian-kejadian yang
tidak sesuai keinginan kita. Allah SWT juga menurunkan teguran, bahkan azab
bagi sebagian yang lainnya berupa kejadian-kejadian yang tak mengenakkan. Dan
kemudian kita menganggapnya sebagai masalah atas kejadian-kejadian tersebut.
Bagi
sebagian orang yang diilhami kebijaksanaan, maka ia akan segera tersadar dan
memperbaiki diri. Akan tetapi sebagian yang lainnya merasa ini tidak adil dan
menyalahkan yang bisa ia salahkan, termasuk menyalahkan Allah SWT.
Lalu apa yang
harus dilakukan untuk dapat keluar dari belenggu masalah dan terhindar dari
sikap menyalahkan? Karena sikap menyalahkan tidak dapat merubah keadaan buruk
menjadi baik.
Anda mungkin
akan tercengang, membaca sebuah kalimat yang akan saya tulis dibawah ini.
Sebuah kalimat pendek yang bisa membawa Anda pada kualitas hidup yang tinggi
yang kemudian dapat mengeluarkan diri Anda dari masalah demi masalah yang Anda
temui.
PANTASKAN DIRI!
Dua kosakata yang singkat bukan?
Allah SWT akan
memberikan kehidupan yang Indah disetiap segi kehidupan, baik kesehatan,
keuangan, rumah tangga, karier dan lain sebagainya kepada hamba-hambanya yang
memantaskan diri dengan baik. Sehingga masalah bukanlah masalah, problema
bukanlah problema bagi yang selalu memantaskan diri. Wadah yang besar akan
cukup untuk isi yang besar, wadah kecil hanya cukup untuk isi yang kecil-kecil.
So, Seperti apa dan bagaimanakah memantaskan diri itu?
1.
Sesuaikan kualitas diri dengan cita-cita hidup
Anda
Seperti ketika
kita membeli sepatu, pasti kita akan mencari ukuran yang cocok dengan kaki
kita. Sebagus apapun merknya, semahal apapun harganya, menjadi tidak bermanfaat
jika sepatu itu berbeda ukuran dengan kaki kita. Demikian juga dengan diri
kita, Allah akan karuniakan segala sesuatu yang bersesuaian dengan diri
penerimanya. Perhatikan diri Anda sudah pantaskah Anda menerima kelimpahan
NikmatNYA? Apakah Anda sudah bersungguh-sungguh mempelajari bidang minat Anda?
Apakah Anda telah sungguh-sungguh menambah kapasitas skill Anda? Kalau belum
maka segera naikkan kualitas diri Anda, minimal 1 % saja satu hari, niscaya
akan menjadi 100% di hari ke 100. Apakah Anda sepakat dengan saya?
2.
Mendekatlah secara sungguh-sungguh pada SUMBER
KEMULIAAN
Allah SWT
adalah Sumber dari Sumber kemuliaan, di TanganNYAlah terletak kehendak untuk
memuliakan atau menghinakan hambaNYA. Mulailah bersungguh-sungguh mendekat pada
Allah dengan menjaga kualitas ibadah Anda, dengan menghindari dosa-dosa baik
kecil maupun besar, perbanyaklah mengingatNYA disetiap aktivitas Anda. Maka
Anda akan dijagaNYA, bagi Anda akan mudah meminta apapun dariNYA, saat anda
dengan DIA tidak ada penghalang.
Semoga Bermanfaat
BE THE BEST PERSON
follow mbakniek @nikmahnursyam
0 comments:
Posting Komentar