Suatu
ketika sebuah email melayang ke inbox surat elektronik saya.
Tuhan tidak adil pada saya mbak Niek..........................
begitulah bunyi
pembukaan surat elektronik tersebut. Saya sempat terperanjat. Siapakah gerangan
orang ini hingga berani menggugat Allah SWT pemilik Kekuasaan tertinggi di
jagat ini? Ada apakah dengannya?Saya melanjutkan membaca suratnya dengan mata
nanar dan penasaran.
Betapa tidak mbak…disaat orang lain tertawa, saya
menangis. Disaat orang tersenyum , saya meringis pedih. Dikala orang berlari
dengan bahagia, saya terbaring tak berdaya. Saya diciptakan olehNYA dengan
tanpa daya mbak. Saya lemah, saya tak berguna. Mungkin mbak Niek akan
mentertawkan email saya ini, atau membenci kata-kata saya yang pesimistik dan menyalahkan bisa jadi juga mbak akan memberikan nasehat untuk
bersabar seperti kebanyakan orang yang telah memberikan nasehatnya pada saya.
mbak Niek, untuk memiringkan tubuh sendiri saja saya tak sanggup mbak. Tubuh
saya kotor; saya buang air kecil, buang air besar ya disini ini diatas dipan
tua yang sudah lusuh. Semua serba dibantu , oleh ibu saya yang mulai renta.Mungkin
mbak Niek atau siapapun tak kuat berlama-lama didekat saya……
Kedongkolan saya karena kelancangannya menggugat Allah SWT
tiba-tiba sirna, menguap bersama dengan airmata yang mengiringi surat elektronik
dari pendengar saya di radio itu. Surat elektronik yang panjang, dikirimkan
kepada saya karena ingin melepaskan beban berat yang selama tigapuluhan tahun
lebih ia pikul.
Saya mulai dapat merasakan betapa beratnya beban yang beliau pikul, ditambah lagi beberapa hari setelahnya saya mendapatkan foto diri beliau yang mengenaskan. Hati ini menjerit. "saya harus melakukan sesuatu" batin saya.
Sahabat The Best, Bisa jadi ada diantara anda yang mengalami peristiwa
tak jauh berbeda dengan kondisi itu.
Atau mungkin lebih menyedihkan dari cerita dalam surat elektronik diatas, dan
kemudian menghujat Tuhan dan
kebijakanNYA. Bahkan saya mendapati
orang-orang yang sehat dan
lengkap secara fisik yang ringan sekali menghujat Allah SWT, hanya karena apa yang dia
inginkan belum menjadi kenyataan. Na’uzubillah.
Allah SWT menciptakan makhluknya tidak pernah sia-sia,
bahkan nyamuk sekalipun diciptakan karena terdapat manfaat padanya. Selalu ada maksud dibalik penciptaan, selalu
ada jalan keluar dibalik permasalahan, selalu ada kelebihan ketika ada
kelemahan. Tiada makhlukNYA yang
sempurna didunia ini, kesempurnaan adalah milikNYA. Maka diperlukan
kebijaksanaan dan kebersihan hati serta pikiran ketika kita menghadapi
kelemahan-kelamahan yang dikaruniakan kepada kita.
Saya teringat dengan sebuah berita tentang seorang laki-laki bernama Ahmad Junaidi,
Polisi pengatur lalu lintas. Setiap pagi dan sore disaat lalulintas sedang
padat-padatnya ia turun kejalan untuk menertibkan lalu lintas jalan disebuah
perempatan jalan yang padat lalulintas kendaraannya. Ia begitu bersemangat
melakukan tugasnya. Dengan gembira ia mengatur lalu lintas, tanpa berharap
imbalan dari para pengemudi. Ia benar-benar menikmati hidupnya. Dan pembaca,
ketahuilah bahwa Ahmad Junaidi bukan polisi lalu lintas sungguhan dari korps
kepolisian Indonesia. Ia adalah lelaki dengan seragam mirip seragam polisi,
yang mengatur lalu lintas dari atas kursi rodanya. Ya, ia memang sudah cacat
sejak lahir kemuka bumi ini, tapi ia mensyukuri
kelemahan dengan melakukan hal yang manfaat utnuk orang lain.
Saya juga mengenal pak Sidik Toha, lelaki yang sudah tidak muda lagi itu lahir dengan tanpa kedua kaki sampai pangkal paha. Akan tetapi kelemahan fisik itu tak menghalangi beliau untuk dapat berkarya. Beliau gunakan kelemahan fisiknya untuk melecut dirinya agar memiliki prestasi melebihi orang normal. Jadilah sebuah usaha kreatif yang dijalankannya bersama istri yang juga memiliki keterbatasan fisik. Produksi Kerupuk singkong.
Maka apapun kondisi Anda saat ini, sedang dilanda masalah
besarkah, baru kehilangan orang yang anda cintaikah, atau dalam masalah ekonomi
yang membelit kah, Ingatlah bahwa kelemahan yang disyukuri akan membuka pikiran anda menjadi lebih kreatif dalam mendapatkan solusinya. Seperti
apakah mensyukuri kelemahan itu? menyukuri kelemahan berarti menerimanya
secara ikhlas sebagai sebuah episode hidup yang harus anda lalui , lalu
bergeraklah untuk berfokus pada kelebihan-kelebihan yang pasti ada dalam diri
anda.
Semoga bermanfaat
BE THE BEST PERSON
follow mbak niek @nikmahnursyam
0 comments:
Posting Komentar