Senin, 16 Desember 2013

RIBET



Belakangan saya jadi tertarik memperhatikan tingkah polah orang-orang disekitar saya, baik saat berada dirumah, diangkutan umum, saat berkendara pribadi, saat di pasar, saat menunggu antrian costumer service di bank, saat mengantar anak sekolah, saat antri dilintasan kereta api, dan tempat-tempat lainnya dimanapun saat itu saya berada.
Dan aktivitas ini ternyata membuat saya semakin banyak belajar dari mereka, baik dari sikap-sikap mereka baik yang positif maupun negatif. Saya jadi bisa berkaca, apakah sikap saya ini sudah baik menurut agama tentunya, ataukah masih menjengkelkan. Dari banyak kisah tersebut, salah satunya adalah saat tiga hari mengikuti acara pameran di Jakarta.
***

Ga mau RIBET, begitulah yang saya tangkap dari banyak kebiasaan muslimah yang saya jumpai diarena acara tersebut saat datang panggilan Allah SWT (masuk waktu sholat). RIBET itu adalah bahasa betawi yang memiliki arti “repot”, jadi kalau ga mau RIBET berarti “ga mau repot”.
Untuk mengakomodir pemeluk agama Islam agar mudah melaksanakan Sholat 5 waktu, maka Panitia acara menyediakan Mushola tambahan diluar Mushola gedung. Hanya Mushola, tanpa Mukena maupun sajadah. Tapi saya cukup menghargai panitia atas apa yang mereka upayakan. Mulailah saya memperhatikan orang-orang yang datang ke Mushola. Pertama sekali reaksi mereka adalah BINGUNG, mencari-cari apakah ada mukena disana. Sebagiannya menunggu orang lain yang membawa mukena untuk dipinjam, dan sebagian kecil lainnya mengenakan kaos kaki mereka (entahlah bersih atau tidak kaos kaki tersebut) lalu menyembunyikan dengan paksa telapak tangannya kedalam lengan kemeja panjangnya, jadilah sebuah pemandangan aneh, sholat dengan kerudung pendek yang kadang ikut tersingkap dan terlihatlah leher belakangnya. (sedih.com)
Pada hari kedua saya masih menyaksikan pemandangan yang sama, dan anehnya orang-orangnyapun sama dengan yang kemaren.
Ga mau RIBET. Saat bepergian tas kita penuh dengan banyak hal, Membawa macam-macam keperluan kecantikan, mulai dari fondation, cream tabir surya, bedak, lipstik, sampai hal-hal kecil kita mau repot membawanya dalam tas kita. Belum lagi gadget yang jumlahnya lebih dari satu, dari ukuran 3 inch sampai 11 inch ada dalam tas kita, tapi anehnya untuk memasukkan mukena traveling Kita sering mengabaikan.
Saya jadi berpikir, betapa kita mengabaikan panggilan Allah SWT yang tidak pernah main-main dalam merencanakan nasib kita. DIA begitu teliti mempersiapkan nasib kita di dunia ini, tapi kita mengabaikan persiapan untuk memenuhi panggilanNYA. Maka cukup aneh jika saat kita dihantam banyak masalah, kita ingin segera diselesaikan masalahnya dan ingin segera dibantu.
Kalau Allah SWT saja mau RIBET mengatur keperluan kita di dunia, maka seharuskan kita lebih mau RIBET untuk mendekat padaNYA. Rencanakanlah pertemuan Anda dengan ALLAH SWT dengan perencanaan yang baik, sebagaimana DIA membuat rencana yang INDAH untuk kita. sebagaimana DIA merancang KEBAHAGIAAN untuk ANDA.

BE THE BEST PERSON

Mbak NIEK

0 comments: