Belakangan saya jadi tertarik
memperhatikan tingkah polah orang-orang disekitar saya, baik saat berada
dirumah, diangkutan umum, saat berkendara pribadi, saat di pasar, saat menunggu
antrian costumer service di bank, saat mengantar anak sekolah, saat antri
dilintasan kereta api, dan tempat-tempat lainnya dimanapun saat itu saya
berada.
Dan aktivitas ini ternyata
membuat saya semakin banyak belajar dari mereka, baik dari sikap-sikap mereka
baik yang positif maupun negatif. Saya jadi bisa berkaca, apakah sikap saya ini
sudah baik menurut agama tentunya, ataukah masih menjengkelkan. Dari banyak
kisah tersebut, salah satunya adalah saat tiga hari mengikuti acara pameran di
Jakarta.
***
Ga mau RIBET, begitulah yang saya
tangkap dari banyak kebiasaan muslimah yang saya jumpai diarena acara tersebut
saat datang panggilan Allah SWT (masuk waktu sholat). RIBET itu adalah bahasa
betawi yang memiliki arti “repot”, jadi kalau ga mau RIBET berarti “ga mau
repot”.
Untuk mengakomodir pemeluk agama
Islam agar mudah melaksanakan Sholat 5 waktu, maka Panitia acara menyediakan
Mushola tambahan diluar Mushola gedung. Hanya Mushola, tanpa Mukena maupun
sajadah. Tapi saya cukup menghargai panitia atas apa yang mereka upayakan.
Mulailah saya memperhatikan orang-orang yang datang ke Mushola. Pertama sekali
reaksi mereka adalah BINGUNG, mencari-cari apakah ada mukena disana.
Sebagiannya menunggu orang lain yang membawa mukena untuk dipinjam, dan
sebagian kecil lainnya mengenakan kaos kaki mereka (entahlah bersih atau tidak
kaos kaki tersebut) lalu menyembunyikan dengan paksa telapak tangannya kedalam
lengan kemeja panjangnya, jadilah sebuah pemandangan aneh, sholat dengan
kerudung pendek yang kadang ikut tersingkap dan terlihatlah leher belakangnya.
(sedih.com)
Pada hari kedua saya masih
menyaksikan pemandangan yang sama, dan anehnya orang-orangnyapun sama dengan
yang kemaren.
Ga mau RIBET. Saat bepergian tas
kita penuh dengan banyak hal, Membawa macam-macam keperluan kecantikan, mulai
dari fondation, cream tabir surya, bedak, lipstik, sampai hal-hal kecil kita
mau repot membawanya dalam tas kita. Belum lagi gadget yang jumlahnya lebih
dari satu, dari ukuran 3 inch sampai 11 inch ada dalam tas kita, tapi anehnya
untuk memasukkan mukena traveling Kita sering mengabaikan.
Saya jadi berpikir, betapa kita
mengabaikan panggilan Allah SWT yang tidak pernah main-main dalam merencanakan
nasib kita. DIA begitu teliti mempersiapkan nasib kita di dunia ini, tapi kita
mengabaikan persiapan untuk memenuhi panggilanNYA. Maka cukup aneh jika saat
kita dihantam banyak masalah, kita ingin segera diselesaikan masalahnya dan
ingin segera dibantu.
Kalau Allah SWT saja mau RIBET
mengatur keperluan kita di dunia, maka seharuskan kita lebih mau RIBET untuk
mendekat padaNYA. Rencanakanlah pertemuan Anda dengan ALLAH SWT dengan
perencanaan yang baik, sebagaimana DIA membuat rencana yang INDAH untuk kita. sebagaimana DIA merancang KEBAHAGIAAN untuk ANDA.
BE THE BEST PERSON
Mbak NIEK
0 comments:
Posting Komentar